Berita

Sering Kosong Karena Solar Dijual ke Tengkulak, SPBU Patean Sumenep/54.694.03 Jadi Sorotan

×

Sering Kosong Karena Solar Dijual ke Tengkulak, SPBU Patean Sumenep/54.694.03 Jadi Sorotan

Sebarkan artikel ini
Screenshot 20251022 092830
Dok. Foto SPBU Patean pada malam hari dan foto truck engkel yang parkir disamping SPBU serta foto H. Ramdhan

Sumenep, peristiwa.co // SPBU 54.694.03 yang terletak di Jl. Raya Sumenep – Pamekasan, Gedungan, Kecamatan Batuan, Kabupaten Sumenep, atau yang berlokasi persis di samping kampus STKIP PGRI Sumenep atau yang lebih dikenal SPBU Patean menjadi sorotan karena kerap kali memasang papan “SOLAR KOSONG / SOLAR AKAN SEGERA TERSEDIA”, padahal pasokan dari pertamina selalu datang tepat waktu sesuai jadwal.

Berdasarkan hasil penelusuran lapangan oleh media ini, indikasi mencuat bahwa habisnya stok solar bukan semata-mata karena tingginya konsumsi dari pengendara harian. Sejumlah saksi mata menyebutkan SPBU tersebut secara rutin melayani pengisian solar dalam jumlah besar ke para tengkulak yang menggunakan truck engkel dan membawa puluhan jeriken.

Praktik tersebut rutin terjadi setiap kali SPBU baru menerima pasokan solar, yakni usai kedatangan mobil tangki.

“Biasanya pengisian ke jerigen itu jalan mulai jam sembilan malam lebih. Truck engkel parkir di samping area pom, bawa jeriken banyak, dan pengisian berlangsung menggunakan puluhan jeriken,” ungkap H. Ramdhan salah satu warga yang kecewa saat akan melakukan pengisian solar kendaraannya ternyata mengetahui SPBU ini melakukan pengisian ke jeriken yang dimuat truck engkel.

Ia (H. Ramdhan) menilai, distribusi BBM bersubsidi malam hari kepada pihak di luar kategori kendaraan pengguna jalan raya jelas merugikan masyarakat umum, terutama sopir truk lokal atau armada lain yang membutuhkan BBM jenis solar. Akibatnya, keesokan harinya SPBU ini sering memasang plang bertuliskan “Solar Kosong / Solar Akan Segera Tersedia”, memunculkan dugaan kuat bahwa stok solar habis karena penyaluran ilegal ke tengkulak, bukan karena permintaan real-time pengguna jalan / pengguna kendaraan.

Sejauh pantauan media ini, aktivitas pengisian jeriken tersebut diduga dilakukan tidak hanya sekali atau insidental, melainkan sistematis dan terencana, mengingat waktunya selalu seragam: setelah pasokan masuk dari mobil tangki pertamina, malamnya pada saat jam-jam minim pengawasan selalu rutin dilakukan pengisian ke jeriken yang dibawa para tengkulak menggunakan truck engkel, sehingga keesokan harinya solar di SPBU ini selalu kosong.

Trending :
Jamaah Umrah Asal Sapudi Resah, Keberangkatan Selalu Ditunda

Jika benar terbukti, praktik ini dapat masuk kategori penyimpangan distribusi BBM bersubsidi dan melanggar Perpres serta aturan Pertamina mengenai larangan penyaluran BBM bersubsidi untuk dijual kembali dalam bentuk jeriken tanpa izin resmi.

Hingga berita ini diturunkan, pihak pengelola SPBU 54.694.03 belum memberikan klarifikasi resmi. Masyarakat meminta Pertamina, aparat kepolisian, dan instansi terkait segera turun melakukan investigasi menyeluruh serta menindak tegas jika terdapat unsur pelanggaran hukum.

Penulis : Red

Editor : Red