Sumenep, peristiwa.co // Setiap dalil kata yang keluar dari lidahmu sungguh sangat tajam, apalagi dalil itu disampaikan melalui media sosial Tiktok yang semua publik bisa melihatnya.
Namun ketajaman dalil yang sering keluar dari mulut sang Rocky Gerung KW ini tak pernah mampu menembus peradilan MK untuk memperebutkan kemenangan, padahal MK harusnya menjadi tumpuan dan harapan terakhir setiap perkara sengketa Pilkada, namun entahlah kenapa semuanya bisa melenceng dari yang diharapkan.
Apakah karena memang masih belum ada takdir Allah SWT untuk memenangkan sang Rocky Gerung KW ini ataukah karena ia hanya tajam bersilat lidah di media sosial Tiktok, sementara dalam prakteknya didalam peradilan terlalu lemah syahwat, terkulai lemas, tak berdaya menghadapi kenyataan dan kebenaran.
Otak didalam tubuh yang kecil dari sang Rocky Gerung KW kenapa begitu lemah dan tak bisa diandalkan, jangankan pokok perkaranya yang mau di menangkan, hukum acaranya atau hukum formilnya saja harus kandas duluan pada putusan Dismissal MK.
Kandasnya di MK sebenarnya sudah menjadi upaya terakhir dalam aturan sengketa Pilkada, tapi sang Rocky Gerung KW ini masih mencoba keberuntungan dengan alternatif hukum lainnya yaitu dengan mengajukan gugatan kembali kali ini bukan ke MK lagi, tapi ke PTUN Surabaya, menurutnya tidak ada salahnya coba-coba walaupun sebenarnya dalam hati kecilnya sudah bisa menerka bakal kalah lagi.
“Emang gue kapan yang pernah menang?”, sang Rocky Gerung KW tanya ke dirinya sendiri dan dijawab pula sendiri :
“iya ya gue kaga pernah menang, lupa kalau gue kalah terus setiap berperkara”, jawabnya bergumam sendiri seperti orang yang kebingungan.
“Tapi biarlah kan ga ada orang tau kalau gue sebenernya kalah terus, yang penting dilihat orang-orang gue hebat, hehehe tapi gue hebat apanya ya, mau aja orang-orang dibodohi gue”, tutur sang Rocky Gerung KW ini sambil berlalu dari media ini.
Penulis: Red
Editor: Red